Kamis, 27 Oktober 2016

Belajar Kisah Sukses Dari Sang Juara Dunia MotoGP


Kisah Sukses Sang Juara Dunia MotoGP
 
          Marc Marquez alias The Baby Alien, pria kebangsaan Spanyol berusia 23 tahun ini berhasil menjadi Juara Dunia MotoGP tahun 2016. Ia mencatat sejarah sebagai pembalap termuda yang meraih gelar juara dunia MotoGP sebanyak 3 kali (2013, 2014 dan 2016) pada usia 23 tahun dan 242 hari. Sebuah pencapaian yang fenomenal dan melampui batas dari para juara MotoGP sebelumnya, termasuk The Doctor Valentino Rossi.
          Pembalap bertubuh mungil dari tim Repsol Honda ini menjadi juara dunia tahun 2016 setelah memenangi seri XV MotoGP Jepang di sirkuit Twin Ring Motegi Minggu, 15 Oktober 2016, padahal seri balapan masih tersisa 3 kali yaitu di Australia, Malaysia, Valencia. Ia sudah dapat mengangkat trofi juara I karena perolehan poinnya sudah mencapai 273 poin dan tidak mungkin lagi terlewati raihan poinnya oleh dua pesaing terdekat dari tim Moviestar Yamaha, Valentiono Rossi (196 poin) dan Jorge Lorenzo (182 poin). Marquez berhasil meraih poin secara konsisten pada setiap laga dan selalu naik podium pada seri balapan tahun ini, kecuali terakhir terjatuh di seri Australia minggu lalu.
           Kemenangan dan keberhasilan meraih juara dunia ini tentu saja buah dari akumulasi mental, fisik, teknik dan kerjasama tim konstruktor. Marc Marquez hanyalah satu titik dari bagian sistem terpadu dalam naungan tim Honda. Semua elemen dari sumber daya manusia, sumber daya material, sumber daya teknik, dan sumber daya lainnya bersatu padu menjalankan skenario terbaik pada masing-masing tugas pokoknya. Marquez dengan kompetensi hard skill pembalap dan soft skill mentalnya serta kontribusi maksimal dari para konstruktor mesin, cummuter line dan pit stop telah bersama-sama mengantarkan dirinya menjadi Sang Juara Dunia.
          Prestasi spektakuler ini tidak diraih tiba-tiba dan instan. Marquez membutuhkan proses perjuangan berliku dan penuh dengan resiko dalam setiap melewati lawannya dalam tikungan yang tajam. Ia juga banyak belajar dari hal-hal kesalahan maupun kekurangan dari dirinya maupun dari tim pacuan kuda besinya. Bahkan ia beserta timnya selalu berjibaku melakukan perbaikan, evaluasi dan koreksi berkelanjutan terhadap berbagai catatan pada tiap-tiap laga. Aktivitas perbaikan ini menjadikan dirinya selalu bergerak ekplosif dan hampir selalu memperbaiki catatan pencapaian pada setiap penampilannya. Semua tim berkomitmen dan konsisten untuk berjalan sesuai dengan alur dan peta kerja masing-masing fungsinya, sehingga membuahkan karya optimal menguasai jagad balapan sepeda motor paling bergensi di muka bumi ini.
         Itulah Marc Marquez dengan Tim Honda-nya yang telah berhasil mendapatkan nikmat dan anugerah trophy sebagai juara dunia MotoGP. Kesuksesan ini diraih hanya karena mereka berjalan pada “jalan kebenaran” atau jalan yang lurus, komitmen dan konsisten terhadap visi, misi dan program yang telah mereka petakan skenarionya. Mereka berjalan pada lintasan yang benar sesuai ilmu dan petunjuk langkah-langkah menjadi juara dunia dalam konteks balapan pacuan mesin.
         Dengan kata lain, jalur kemenangan ini memang hanya berpihak kepada orang-orang yang melakukan sesuatu yang benar dengan caya yang benar, do the right thing and do the thing right. Marc Marquez hanyalah satu contoh dari manusia-manusia yang konsisten memperjuangkan apa yang diyakininya sebagai sesuatu yang benar menurut dirinya. Ia berhasil merebut juara dunia karena kegigihannya, resikonya, kesabarannya, pantang mundur, ketangguhannya, ketrampilannya, keahliannya, kerjasamanya yang berbalut dengan komitmen pada cara atau jalan yang benar menjadi Sang Juara Dunia. Itulah contoh seorang pemenang bukan seorang pecundang, orang yang mendapat nikmat bukan laknat.
          Fakta di atas adalah sesuatu yang benar sehingga bisa dijadikan contoh dalam konteks dan aplikasi hidup sesuai dengan visi dan misi tertentu. Marc Marquez tidak mungkin meraih gelar juara dunia kalau berjalan pada jalan yang salah. Jalan yang salah adalah kebalikan atau anti-thesis dari rumusan jalan kebenaran yang dilalui olehnya. Lihat saja, 19 pembalap saingannya tidak dapat mengalahkan poinnya dan harus rela memberikan kemenangan padanya karena pembalap lain berjalan pada jalan yang salah, jalan yang tidak lurus ini telah membuat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terjatuh tergelincir di sirkuit Jepang, dan pada akhirnya memberikan jalan mulus peringkat 1 dunia kepada Marc Marquez.
          Itulah pelajaran berharga dari para juara dunia. Kata kuncinya, bagi kita yang bukan seorang pembalap MotoGP ataupun orang-orang yang berkompetisi pada level dunia, tetapi ingin menjadi juara atau pemenang pada radius atau skala tertentu, maka hal yang harus dilakukan adalah mencontoh dan belajar dari kisah sukses seorang pemenang. Nilai-nilai universal dari seorang juara seperti komitmen, konsisten, mental, skill, teknik, komptensi, kesabaran, kegigihan merupakan “jalan kebenaran” yang tidak terbatas ruang dan waktu. Pola kebenaran ini bisa diduplikasi oleh siapa saja dan dimana saja yang ingin menjadi juara dunia, atau setidaknya menjadi juara dalam lingkungan keluarga, lingkungan kampung, lingkungan kampus, lingkungan dunia maya, lingkungan dan level lainnya sesuai daya jangkau kebermanfaatan masing-masing insan manusia. Ya, jalan kebenaran ini akan mengantar seorang manusia pada kemenangan, sementara jalan kesalahan akan mengantar manusia pada kekalahan. Itulah fakta dan bisa diamati di alam nyata serta tergores dalam catatan sejarah perjalanan peradaban umat manusia.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar