Manusia berfikir, berucap dan bertindak dilandasai oleh mekanisme kerja
otak. Otak sebagai hardware sangat menentukan pikiran atau cara
berfikir (sofware) setiap individu. Kualitas perilaku manusia sangat
tergantung volume dan kapasitas keilmuan yang ada di dalam lintasan
pikirannya. Oleh karena itu, setiap insan dituntut untuk selalu belajar
agar bisa memperbanyak rangkaian ikatan celah di dalam akal pikirannya,
sehingga menjadi manusia penuh dengan ilmu.
Sebuah konsep dan prinsip dasar belajar yang baik dan benar berdasarkan cara kerja otak manusia itu sendiri.
Manusia akan selalu belajar sepanjang bisa memanfaatkan kinerja dari komponen
tubuh manusia yang mempunyai berat 1,5 kg ini. Ilustrasi cara kerja otak sama halnya
dengan suatu konsep belajar membangun jembatan untuk mengarungi tebing curam.
Hal ini diuraikan oleh seorang ilmuwan brain
theory yaitu Alison. Bagi Alison semua manusia mempunyai sifat dan
karakteristik masing-masing. Ilmuwan tersebut mengilustrasikan
cara belajar sama dengan cara kerja otak manusia. Belajar adalah suatu proses
menghubungkan antara titik satu dengan titik lainnya. Belajar hal baru berarti
menyusun kembali cara kerja otak manusia.
Otak manusia memiliki ratusan milyar
neuron atau sel-sel otak yang saling berhubungan. Belajar adalah mencipta dan
memperkuat jalan dari impuls-impuls
listrik menempuh neuron-neuron ini. Akan tetapi diantara dan tiap hubungan diotak manusia
ada celah kecil yang disebut sinaps. Setiap manusia yang mau belajar hal baru,
maka sinyal listrik itu harus melompati celah sinaps untuk melanjutkan
perjalanannya. Celah antara kedua sel otak itu amat kecil, tetapi hal itu tak berarti
bahwa sinyal tersebut langsung jalan dari satu sisi ke sisi lain.
Bagi manusia, celah ini bisa diibaratkan seperti
menyeberangi jurang yang sangat dalam untuk menempuh dari satu sisi ke
sisi lain. Belajar adalah sama dengan melintasi satu titik kepada titik
lainnya dalam menyeberang jembatan. Pertama kali sinyal
menyeberang dari satu sel otak ke sel lain menuntut upaya keras,
sebagaimana kita menyeberangi jurang tersebut. Perjalanan pertama
menyeberang
adalah paling sulit. Akan tetapi setelah sekali menyeberangi jurang dan
dilakukan berulang-ulang, maka perjalanan menyeberang
kian lama kian mudah.
Dan hal serupa juga terjadi ketika manusia mempelajari sesuatu.
Memulai belajar memang sulit. Tetapi begitu sinyal terus menerus
menyeberangi
celah sel-sel otak, maka kita membentuk jalanan yang lebih solid. Begitu
kita
menyeberang terus menerus, akhirnya usahanya kian tak berarti. Kita
dapat melakukannya
kapan pun kita mau. Kita akhirnya mempelajari sesuatu. Kita memahami
sesuatu.
Dan Kita menguasai serta ahli terhadap sesuatu itu. Itulah orang
berilmu, sukses menyeberang jurang dengan jembatan, dan berhasil
mempelajari sesuatu dengan membangun jembatan dalam pikirannya “Selamat Belajar dan Selamat
membangun jembatan kehidupan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar