Selasa, 25 Oktober 2016

The Power Of Brain Connection

Kekuatan Koneksi Otak Manusia



       Manusia berfikir, berucap dan bertindak dilandasai oleh mekanisme kerja otak. Otak sebagai hardware sangat menentukan pikiran atau cara berfikir (sofware) setiap individu. Kualitas perilaku manusia sangat tergantung volume dan kapasitas keilmuan yang ada di dalam lintasan pikirannya. Oleh karena itu, setiap insan dituntut untuk selalu belajar agar bisa memperbanyak rangkaian ikatan celah di dalam akal pikirannya, sehingga menjadi manusia penuh dengan ilmu.
       Sebuah konsep dan prinsip dasar belajar yang baik dan benar berdasarkan cara kerja otak manusia itu sendiri. Manusia akan selalu belajar sepanjang bisa memanfaatkan kinerja dari komponen tubuh manusia yang mempunyai berat 1,5 kg ini. Ilustrasi cara kerja otak sama halnya dengan suatu konsep belajar membangun jembatan untuk mengarungi tebing curam. 
       Hal ini diuraikan oleh seorang ilmuwan brain theory yaitu Alison. Bagi Alison semua manusia mempunyai sifat dan karakteristik masing-masing. Ilmuwan tersebut mengilustrasikan cara belajar sama dengan cara kerja otak manusia. Belajar adalah suatu proses menghubungkan antara titik satu dengan titik lainnya. Belajar hal baru berarti menyusun kembali cara kerja otak manusia. 
       Otak manusia memiliki ratusan milyar neuron atau sel-sel otak yang saling berhubungan. Belajar adalah mencipta dan memperkuat jalan dari impuls-impuls listrik menempuh neuron-neuron ini. Akan tetapi diantara dan tiap hubungan diotak manusia ada celah kecil yang disebut sinaps. Setiap manusia yang mau belajar hal baru, maka sinyal listrik itu harus melompati celah sinaps untuk melanjutkan perjalanannya. Celah antara kedua sel otak itu amat kecil, tetapi hal itu tak berarti bahwa sinyal tersebut langsung jalan dari satu sisi ke sisi lain. 
        Bagi manusia, celah ini bisa diibaratkan seperti menyeberangi jurang yang sangat dalam untuk menempuh dari satu sisi ke sisi lain. Belajar adalah sama dengan melintasi satu titik kepada titik lainnya dalam menyeberang jembatan. Pertama kali sinyal menyeberang dari satu sel otak ke sel lain menuntut upaya keras, sebagaimana kita menyeberangi jurang tersebut. Perjalanan pertama menyeberang adalah paling sulit. Akan tetapi setelah sekali menyeberangi jurang dan dilakukan berulang-ulang, maka perjalanan menyeberang kian lama kian mudah. 
        Dan hal serupa juga terjadi ketika manusia mempelajari sesuatu. Memulai belajar memang sulit. Tetapi begitu sinyal terus menerus menyeberangi celah sel-sel otak, maka kita membentuk jalanan yang lebih solid. Begitu kita menyeberang terus menerus, akhirnya usahanya kian tak berarti. Kita dapat melakukannya kapan pun kita mau. Kita akhirnya mempelajari sesuatu. Kita memahami sesuatu. Dan Kita menguasai serta ahli terhadap sesuatu itu. Itulah orang berilmu, sukses menyeberang jurang dengan jembatan, dan berhasil mempelajari sesuatu dengan membangun jembatan dalam pikirannya “Selamat Belajar dan Selamat membangun jembatan kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar